Para ulama/ustd yang tergabung di Ormas Al-UOIS. Al Azhar Mesir senter Labuhan Batu, menyampaikan orasinya di depan Polres Labuhanbatu Batu. (Ist).
INVOCAVIT.COM, LABUHANBATU- Ikatan Alumni Al-Azhar Mesir yang tergabung dalam Al-Azhar Centre Kabupaten Labuhanbatu menuntut kepada Polres Labuhanbatu mengusut dugaan penista gelar akademik LC berinisial AWH.
Tuntutan disampaikan dalam orasi di depan Mapolres Labuhan Batu Jalan MH. Thamrin no. 7 Rantau Parapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, Selasa (29/11/2022) sekira pukul 11.10 wib.
“Alumni Al- Azhar centre menginginkan dan berharap agar AWH segera di tangkap. Jika Aparat Penegak Hukum (APH) tidak bisa menangkap nya, maka Alumni Alumni Al-Azhar Labuhanbatu yang akan menangkap beliau,” teriak Al-Uztad Supriadi.
Kemudian aksi di lanjutkan dengan membuat laporan resmi ke Mapolres Labuhanbatu dengan perwakilan Ikatan Alumni Al- Azhar yakni, Syam Hasri SH, Dr. Zainal Abidin, Pakpahan SH,MH, Mhd Yus Siregar SH, MH,dan Hengki Cahyunan SH,
Sedangkan sebagai Pelapor Ustadz Rendy Fitriyana LC, Ustadz Ali Bata LC, M.Ag, saksi saksi Ustadz Supriadi Sarumpaet LC, ustadz Amansyah LC, Yarham Dalimunthe, dan Teguh.
Dalam orasinya, ikatan Alumni Al-Azhar Mesir Kabupaten Labuhanbatu, Al ustd Rendy Fitriyana LC, ustd Ali Bata Ritonga, LC, Ust Supriadi LC, Ust Amansyah LC, mengaku sangat menyesalkan pesnitaan yang diduga dilakukan AWH.
Ustadz. Rendy juga mengatakan, yang AWH Lakukan bukan personal, tetapi yang dia lakukan adalah menyerang LC (gelar Akademik).
“Mungkin kami bukan pantas atau layak di jadikan ulama, tetapi dengan bahasa LC yang di tulisan beliau ini (AWH) luar biasa sakitnya,” timpal Ustadz Supriadi.
Ustadz Supriadi melanjutkan, selama 9 tahun lamanya kami berpisah dengan kedua orang tua kami untuk menimba ilmu hingga mendapatkan gelar LC
“Dari tadi malam ketika kawan sudah berkumpul dari Medan tidak bisa bergabung sampai menangis dengar berita tersebut. Beliau (AWH-red) kenal dekat dengan kita, apa salahnya datang dengan kami, konfirmasi ke kami, karena kami masih tahu Halal haram, kami masih tahu membedakan yang layak untuk kami berikan kepada istri dan anak kami,” sebutnya mengaku, banyak orang terganggu dari aksi aksi kita di Al-UOIS.
” Silahkan kau cari makan di Labuhanbatu ini, tapi kami tidak ingin daerah kami ini hancur gara gara maksiat yang kau lakukan oleh sebab itu, mudah mudahan ini adalah salah satu cara kita untuk lebih kuat, bersatu, bahwa ternyata terlalu banyak orang yang menginginkan pergerakan ini hancur dan ustad ustad ini tidak di dengarkan ummat lagi,” tandasnya.
Andai kita tidak laporkan hal ini, berapa banyak lagi masyarakat di luar sana yang teracuni fikirannya, mereka akan menganggap berarti peristiwa ini adalah betul. ” Imbuhnya.
“Kalau tidak di laporkan berarti anggapan masyarakat betul, ustad ustad ini pemakan uang haram dari tempat maksiat. Maka saya tidak ingin ada cerita matera 10 ribu. Kami di gembleng di Al-Azhar dengan patokan, selama kau benar maju tidak ada kata mundur. ” Sebut ustd Supriadi berapi api. (ms).