Gubsu Edy Rahmayadi menyalam AKP Jan Piter Napitupulu Usai Jadi Komandan Upacara Porprovsu.(ist)
INVOCAVIT.COM, MEDAN- AKP Jan Piter Napitupulu bukan lagi nama asing bagi atlet olahraga karate. Kiprahnya dalam olahraga beladiri tidak diragukan lagi. Berkat keahliannya bisa membawa nama Indonesia dalam kancah dunia.
Ingin tahu sosok AKP Jan Piter Napitupulu?. Ini dia…
Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprovsu) XI/2022 menjadi momen istimewa bagi sosok AKP Jan Pieter Napitupulu.
Pria berusia 46 tahun itu kembali terpilih sebagai komandan upacara pembukaan dan penutupan Porprovsu XI/2022 di Lapangan Astaka, Jalan Pancing, Sabtu (5/11/2022).
Usai upacara penutupan, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi yang bertindak sebagai pembina upacara langsung turun turun dari podium dan memeluk suami dari Diana Boru Silaen tersebut.
“Tidak menyangka Gubsu bisa datang dan memeluk saya,” ungkap Jan Pieter, Sabtu (5/11/2022).
Ini merupakan keempat kalinya mantan Kapolsek Percut Seituan itu memimpin upacara Porprovsu. Sebelumnya dia juga menjadi komandan upacara Porprovsu tahun 2010, 2014, dan 2019.
“Bangga bisa terpilih empat kali menjadi komandan upacara seremoni pembukaan dan penutupan Porprovsu,” tambahnya.
Jan Pieter sendiri bukanlah sosok sembarangan di dunia olahraga, khususnya karate. Dia merupakan mantan karateka yang telah berprestasi di tingkat nasional hingga internasional.
“Jujur, saya bisa begini karena karate. Saya bisa masuk polisi karena prestasi di cabang karate,” ungkap ayah dari Debora Napitupulu dan Reno Napitupulu tersebut.
Pria kelahiran Siborong-borong, 15 November 1974 tersebut menorehkan prestasi tingkat nasional dan internasional.
AKP Jan Piter Napitupulu mengisahkan, dia pertama kali terjun ke karate pada tahun 1987. Saat itu dia bernaung dengan Perguruan KKI di Siborong-borong.
Segudang prestasi pun telah diraih Jan Piter. Untuk tingkat nasional, dia sudah beberapa kali meraih juara di Kejurnas. Spesialis karateka kumite kelas 70 kg ini juga pernah meraih medali emas pada PON 2004 di Palembang dan perunggu pada PON 2000 di Surabaya.
“Kalau cerita karate, sudah banyak suka dan duka yang saya alami,” paparnya.
Perwira polisi yang bertugas di Polda Sumut ini juga pernah meraih medali perunggu pada SEA Games 2001 di Vietnam. Peringkat ketiga pada Kejuaraan Dunia WKF tahun 1999 dan masuk delapan besar pada kejuaraan sama tahun 2002.
“Dulu persaingan lebih ketat dari sekarang. Atlet yang dikirim ke kejuaraan internasional itu memang pilihan dan bukan sembarangan,” paparnya.
Jan Pieter memberikan tips untuk meraih prestasi harus latihan keras dan sungguh-sungguh.
Wakil Kabid Binpres FORKI Sumut itu mengaku meski diusia yang tidak lagi muda namun dia masih sempat meraih juara pada Kejurnas Karate PGN tahun 2016 dan Kejurnas KKI tahun 2019.
“Pada Kejurnas PGN tahun 2016, saya bahkan meraih gelar Best of The Best. Sampai saat ini saya masih siap untuk bertanding, hanya saja usia sudah dibatasi,” tandasnya.
Jan Pieter pun tidak bisa lepas dari karate. Meski sudah pensiun dari atlet, dia kini fokus menjadi pelatih.
Jan Piter merupakan salah satu pelatih yang menangani atlet Pelatda Jangka Panjang Sumut menuju PON 2024 Sumut-Aceh.
“Target kita pada PON 2024 mendatang adalah juara umum,” pungkasnya.(inc)