banner 728x250

Korban Tewas Gempa Cianjur 162 Orang, Ratusan Luka dan 2.345 Rumah Rusak

banner 120x600
banner 468x60

Sejumlah korban gempa menjalani perawatan di halaman rumah sakit umum daerah (RSUD) Cianjur, Jawa Barat. (Ist).

 

banner 325x300

INVOCAVIT.COM, JAWA BARAT- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menyatakan setidaknya 162 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka akibat gempa bumi berkekuatan 5,6 di Cianjur, pada Senin (21/11).

 

Informasi dirangkum mediadelegasi, dari jumlah tersebut mayoritas merupakan anak-anak.

 

Ia juga mengatakan 2.345 rumah rusak berat dan sekitar 13.400 warga mengungsi. Lokasi pengungsian tersebar 14 titik.

 

Hal itu disampaikan Ridwan Kamil melalui akun Twitter pada Selasa (22/11) dini hari.

 

Tercatat 88 getaran atau gempa susulan sehingga menurut Ridwan “suasananya masih rawan”.

 

Bupati Cianjur Herman Suherman, menyebut, banyak korban anak karena saat kejadian banyak siswa sekolah yang sedang belajar di madrasah atau pesantren.

 

“Nah, per malam ini kita masih mengklasifikasi persentasenya, tapi laporan di lapangan selalu menyebutkan secara kualitatif mayoritas anak-anak,” tuturnya.

Sementara rumah rusak dengan skala 60-100 persen berjumlah 2.345 unit. Selain itu ada 2-3 lokasi jalan yang terisolasi.

 

Sementara jalan nasional dilaporkan sudah kembali normal. Namun, pihaknya belum mendapat laporan lebih lanjut terkait
lima mobil yang terperangkap.

 

Dilaporkan juga dua gardu listrik padam dan hanya satu yang berfungsi.

 

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengerahkan jajarannya guna membantu korban gempa. Bahkan, personel Tagana di daerah pun dikerahkan guna evakuasi warga yang masih tertimpa reruntuhan.

 

Pihaknya juga membawa bantuan logistik mulai dari kebutuhan tenda, velbet hingga makanan siap saji untuk korban gempa di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur.

 

“7 kecamatan itu laporannya kondisi berat, ini saya kerahkan semua kekuatan kami ada di Bandung, Sukabumi, Bogor, Bekasi, Jakarta itu semua kita arahkan,” ujar Risma dalam keterangan tertulisnya.

 

Pantauan di lokasi, masih terdapat penyintas di RSUD Sayang yang tidur tanpa menggunakan velbed, sebab ketersediaannya yang pada saat itu masih terbatas.

 

Dengan bertambahnya penyintas yang dibawa ke rumah sakit tersebut, Mensos menginstruksikan jajarannya untuk menyusun velbed Kementerian Sosial yang akan digunakan sebagai tempat tidur korban luka-luka.

 

Selain itu, Mensos juga menginstruksikan pembangunan tenda besar untuk memuat lebih banyak lagi penyintas gempa yang berdatangan dari mobil ambulans.

 

Kebersihan juga menjadi perhatian utama Mensos Risma, sehingga dia mengomandoi jajarannya untuk membersihkan sampah yang berceceran di sekitar lokasi istirahat para penyintas.

 

Bantuan berupa biskuit hingga makanan siap saji dibagikan kepada para pengungsi yang tengah beristirahat di bawah tenda-tenda yang didirikan. (ic/Rel)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *