banner 728x250

Massa Demo Poldasu, Ungkap Dalang Pembunuhan Brigadir Josua Hutabarat

banner 120x600
banner 468x60

Medan, Invocavit.Com- Massa gabungan masyarakat dan mahasiswa mengatasnamakan Aliansi Pemuda & Mahasiswa Sumut “menggeruduk” Mapoldasu di Jl.Sisingamangaraja Km.10,5 Medan, Kamis (4/8).

 

banner 325x300

Mereka mendesak Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk segera mengungkap secara utuh kasus pembunuhan Brigadir Josua Hutabarat.

Massa mengatakan, kasus pembunuhan terhadap Brigadir Josua dinilai tidak terlepas dari Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Pol Ferdy Sambo karena itu mereka meminta  untuk bertanggungjawab.

 

 

 

“Kami mendesak Kapolri, Ferdy Sambo harus diperiksa dan bertanggung jawab atas kejadian kematian almarhum Brigadir Josua Hutabarat,” teriak massa.

 

 

Menurut mereka, sebelum dinonaktifkan dari jabatan Kadiv Propam, Ferdy Sambo harus melindungi Josua Hutabarat sebagai ajudannya.

 

 

 

“Sebagai ksatria, pimpinan harus melindungi anggotanya,” sebut massa.

 

 

Massa juga menyesalkan sikap anggota DPR RI karena dinilai tidak bereaksi terhadap kasus Brigadir Josua Hutabarat.

 

 

“Buat wakil rakyat anggota DPR RI kalian digaji pakai uang rakyat melalui pajak rakyat. Kenapa kalian diam. Bukan kah wakil rakyat tugasnya pembuat UUD dan pengawasan yudikatif seperti Polri, mana suara mu anggota DPR RI,” kecam massa.

 

 

Mereka menyebut, peristiwa penembakan itu sudah berlangsung selama 4 minggu, namun kepastian hukum belum ditemukan keluarga korban, termasuk dalangnya.

 

 

 

“Siapa dalang dan aktor pembunuhan almarhum J Hutabarat. Ada apa ini dengan institusi Polri,” ujar massa.

 

 

 

Di sela orasi, perwakilan massa diterima petugas Polda Sumut untuk berdialog di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).

 

 

Intinya, massa meminta dalang atau aktor intelektual peristiwa pembunuhan Brigadir Josua Hutabarat diungkap secara utuh dan tuntas.(jos).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *