banner 728x250

Nasabah Generali  Indonesia Sumbangkan Carbon Offset sebesar 3,2 Juta Kilogram

banner 120x600
banner 468x60

JAKARTA, INVOCAVIT.COM – Nasabah PT.Asuransi Jiwa Generali Indonesia mengambil momentum Hari Mangrove Sedunia di bulan Juli, dengan menyumbangkan sebanyak 3,2 juta kilogram carbon offset. Kontribusi tersebut merupakan hasil dari program PLAN & PLANT, dimana Generali Indonesia akan menanamkan 1 pohon mangrove untuk setiap 1 polis yang dibeli nasabah selama periode program, atau 1 Policy, 1 Mangrove.

 

banner 325x300

 

Sejak diluncurkan pada pertengahan tahun 2023 lalu, nasabah dan tenaga pemasar Generali Indonesia telah melakukan penanaman sebanyak lebih dari 10.000 pohon mangrove di wilayah UNESCO Global Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat. Proses penanaman bibit mangrove dilakukan dengan berkolaborasi dengan komunitas lokal di wilayah tersebut.

 

Edy Tuhirman selaku CEO Generali Indonesia mengungkapkan, “Dalam menjalankan komitmen Sustainability, Generali memiliki empat peran besar, yakni responsible investor, responsible insurer, responible employer, dan responsible corporate citizen, dimana dari setiap perannya Generali memiliki strategi dan program tersendiri yang bertujuan untuk terus mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan dari berbagai sisi, baik ekonomi, sosial dan lingkungan.

 

 

“Melalui program PLAN & PLANT, Generali Indonesia tidak hanya memberikan perlindungan nasabah dan keluarga untuk keamanan finansial, tapi juga melibatkan mereka untuk bersama-sama mempersiapkan masa depan bumi yang lebih baik untuk generasi penerus guna keberlangsungan kehidupan manusia dan lingkungan,” ujar Edy Tuhirman menambahkan awal Mei 2024 lalu, Generali Indonesia juga mendukung program penanaman mangrove yang baru saja dilakukan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dan perusahaan-perusahaan asuransi jiwa lainnya di Indonesia.

 

 

Selain program PLAN & PLANT, upaya Generali Indonesia untuk berkontribusi mengurangi carbon offset juga dilakukan melalui kerjasama dengan DUITIN, yang belum lama ini diresmikan, dalam mengimplementasikan responsible waste management atau pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.

 

 

Duitin sendiri merupakan start-up company yang berfokus pada teknologi dan solusi pengelolaan sampah dan daur ulang yang memungkinkan individu dan bisnis untuk mengumpulkan dan mendaur ulang sampah dengan lebih efisien dan bertanggung jawab.

 

 

Tanaman mangrove dipilih karena secara umum berfungsi sebagai paru-paru dunia, sumber ekonomi, habitat flora dan fauna, hingga pengendali bencana. Namun sayangnya kondisi mangrove di Indonesia tidak lepas dari tekanan deforestasi dimana lebih dari 50% hutan mangrove di Indonesia hilang selama 30 tahun terakhir, yang menjadikan Indonesia memiliki laju kerusakan hutan mangrove tercepat di dunia dan tercatat, ekosistem tanaman mangrove seluas 637.000 hektar dalam kondisi kritis.

 

 

Kondisi Indonesia yang cukup mengkhawatirkan karena termasuk dalam daftar 10 negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia dan mencatat peningkatan polusi karbon di sepanjang tahun 2022  sebesar 18,3% dari tahun sebelumnya. Hal ini merupakan peningkatan tertinggi dibandingkan negara-negara lainnya yakni China, Amerika Serikat, India, EU27, Rusia, Jepang, Iran, Arab Saudi dan Jerman.***

 

banner 325x300

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *