Anggota DPR RI Maruli Siahaan saat memberikan sambutan pada acara Rapat Pendeta HKBP Distrik X Medan-Aceh, Senin (25/8).(ist).
Medan, INVOCAVIT.COM: Penasehat HKBP Distrik X Medan-Aceh, Kombes Pol (Purn) Dr Maruli Siahaan SH MH menekan Gereja tidak boleh tinggal diam ketika umat dan bangsa ini terikat dalam korupsi, perjudian, narkoba, perdagangan manusia, dan kerusakan alam.
“Semua itu adalah bentuk kejahatan struktural yang merusak kehidupan, menindas yang lemah, serta menciderai keadilan dan kasih Allah. Karena itu, gereja harus melawan itu,” tegas Maruli Siahaan saat menghadiri Rapat Pendeta HKBP Distrik X Medan Aceh, yang dilaksanakan di Aula Lantai III Kantor HKBP Distrik X Medan Aceh Jl. Uskup Agung No.10 Madras Hulu Medan Polonia, Kota Medan, Senin (25/8).
Kehadiran Maruli Siahaan dalam rapat Pendeta itu sebagai penasehat HKBP Distrik X Medan Aceh. Rapat Pendeta HKBP Distrik X Medan-Aceh dengan Tema, “Tahun Reformasi” (2 Korintus 5:17), dengan Subtema Pendeta HKBP diutus mengemban Pastoral Profetik dan Menghadirkan Transformasi Gereja dan Masyarakat yang
terbebas dari belenggu Korupsi, Perjudian, Narkoba, Perdagangan Manusia, dan Kerusakan Alam.
Acara itu dihadiri, Pdt. Suwandi Sinambela,S.Th.,MPSi (Praeses HKBP Distrik X Medan Aceh), Pdt.Indra Hutauruk,M.Th (Sekretaris Distrik X Medan Aceh), Pdt. Aldemak Simanjuntak,M.Th (Ketua Panitia Rapat Pendeta Distrik) dan Pdt. Maulinus U.W Siregar,M.Th (Ketua Rapat Pendeta HKBP) dengan dihadiri para pendeta se Distrik X Medan-Aceh .
Kombes. Pol. (Purn). Dr. Maruli Siahaan, SH., MH, yang juga anggota Komisi XIII DPR RI itu mengatakan, sebagai ummat kristiani dalam hal ini jemaat HKBP ada hal penting yang harus ditanamkan dalam diri kita masing-masing bahwa kita memiliki tanggung jawab Etis Kekristenan, baik terhadap Sosial Politik dandi Indonesia yang bertujuan membangun solidaritas antar umat manusia, dan untuk membangun dialog dan kerjasama didalam keberagaman umat manusia.
Menurut Politisi Partai Golkar Dapil Sumut I itu, lahirnya Etika Politik dalam kekeristenan ialah politik membantu iman kristen itu menjadi konkret untuk menyapa manusai dalam aspek – aspek kehidupannya, sehingga kesucian itu tidak boleh hanya dimaknai secara privat kepada hal – hal spritualitas, tetapi juga secara publik bahwa dunia sekular juga harus mengalami kesucian Ilahi.
Oleh karena itu, sambung Maruli Siahaan, kiranya rapat ini menjadi momentum pembaruan semangat kita. Mari kita berjalan sehati sepikiran, dengan tekad yang sama, menghadirkan transformasi gereja dan masyarakat. Dengan demikian, HKBP benar-benar menjadi berkat bagi bangsa, menjadi terang di tengah kegelapan, dan menjadi saksi Kristus yang setia.
“Mari kita jalani panggilan ini dengan penuh kasih, keberanian, dan keteguhan iman. Kiranya Roh Kudus menuntun setiap langkah pelayanan para pendeta, demikian pesan tokoh masyarakat Sumatera Utara tersebut.***






