Polrestabes Medan Didesak Ungkap Kematian Tragis Bocah Malang, Balqis

Korban saat di rumah sakit (ist).

 

MEDAN,INVOCAVIT.COM – Kematian bocah malang berusia 8 tahun, Balqis yang tewas secara tragis di rumahnya Jln Letda Sujono, Kecamatan Percut Seituan, Medan – Sumatera Utara, masih penuh misteri.

 

Sebelum meninggal, Balqis sempat berucap kepada waknya Rani, “Mulutku dilakban, kepalaku dipukuli dan pinggang ku di tunjang, aku sakit kalau kencing bu”.

 

Korban meninggal dunia di RS Haji Medan pada Kamis (5/10/23) lalu.

 

Terkait kematian Balqis, warga setempat mendesak Polri mengusut kasus kematian anak sulung dari 3 bersaudara dari perkawinan pasangan  Edi Syahputra dan Devi Andrean.

 

“Ini hutang bagi  Kepolisian agar segera melakukan penyelidikan apa motif tewasnya bocah malang tersebut,”  ujar warga bermarga  Nasution, tetangga korban, kepada wartawan, Senin.(9/10/23)

 

Meninggalnya korban santok viral di media sosial. Kabar yang tersiar Balqis usia 8 tahun diduga disiksa secara keji hingga tewas. Kematian ini diakui sang ayah. Dan Ia minta jenazah anaknya Balqis agar segera di Autopsi.

 

Nasip tragis yang dialami Balqis dan dua adiknya berawal setelah ayahnya, Edi Syahputra masuk penjara dan Ibunya Devi Andrean diusir warga dari kediamannya karena sering berbuat yang tidak menyenangkan warga setempat.

 

Balqis beserta kedua saudaranya diasuh oleh Peni Elisa. Korban sudah 2 bulan tinggal bersama Peni Elisa.

 

Awalnya, warga melihat  Balqis dalam kondisi lemas di rumah kosong yang tidak jauh dari kediaman Peni, lalu warga mengantarkan Balqis kerumah Peni yang kemudian  Peni mengantarkan Balqis kerumah Waknya  yang bernama Rani.

 

Setiba dirumah Rani Kamis (05/10/2023) sekitar pukul 10.00 Wib, Rani  sempat menanya Balqis kenapa Ia sebenarnya.

 

“Kenapa kau nak, siapa yang bikin kau begini”, tanya Rani kepada Balqis.

 

“Mulutku dilakban, kepalaku dipukuli dan pinggang ku di tunjang, aku sakit kalau kencing bu”, terang Balqis.

 

“Siapa yang melakukannya nak”, lanjut Rani bertanya.

 

Namun sebelum menjawab, Balqis langsung kejang kejang dan Rani langsung membawa Balqis ke RS Haji Medan didamping dengan warga.

 

Namun, Tuhan berkehendak lain, Balqis menghembuskan nafas terakhir dan dinyatakan oleh doker telah meninggal dunia.

 

“Kami minta agar Kepolisian segera mengusut Kematian Balqis diduga dianiaya secara tidak manusiawi”, ujar warga.

 

Warga menduga kalau Balqis mati tidak wajar. Anak yang tidak berdosa ini diduga mengalami penyiksaan fisik yang akibatnya Bolqis tewas setelah sempat dilarikan di RS Haji Medan.

 

Menurut mereka, kematian anak 8 tahun itu sudah ditangani Polsek Percut Sei Tuan. Namun,  Kapolsekta Percut Sei Tuan yang dikonfirmasi belum dapat dihubungi.

 

Sementara ibu kandung korban, Devi Andrean tidak diketahui kemana perginya.(rz).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *