Anggota Intel TNI AD Sergap Koruptor Kakap Yang Kabur 8 Tahun

Nasional122 Dilihat

Anggota Intel TNI (tanda panah) yang nangkap koruptor.(Ist)

 

 

KAMPAR, INVOCAVIT.COM – Sejumlah pria tak dikenal menatap tajam ke arah seorang laki-laki tua yang sedang duduk santai di sebuah kedai gubuk di tepi sungai di Desa Penghidupan, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kabupaten Kampar, Riau.

 

Tak lama kemudian, pria-pria itu keluar dari mobil hitam yang mereka tumpangi dan menghampiri laki-laki tua berjaket merah maroon itu.

 

Setelah mendekati kedai, salah satu pria tiba-tiba langsung bersuara menyapa laki-laki tua itu, “Pak Yusri,” ucapnya.

 

Entah kenapa, lelaki tua pun seolah terkejut memalingkan wajahnya melihat ke arah laki-laki yang memanggilnya.

 

Hanya dalam hitungan sekejap saja, 9 pria tak dikenal sudah berdiri mengepung kedai

 

Dari sinilah sebuah misteri yang sudah bertahun-tahun terpendam mulai tersibak… Ternyata pria-pria tak dikenal itu merupakan anggota intel dari TNI Angkatan Darat dan intel dari Kejaksaan RI.

 

“Dan pria yang di kedai itu adalah Yusri, mantan Senior Supervisor Per­tamina Re­gional I Tanjung Uban. Selamat ya,” kata Brigjen TNI Dany Rakca Andawalasawan kepada kedua intel TNI itu sembari menyerahkan piagam penghargaan kepada mereka.

 

Dan Alhamdulillah-nya, enggak cuma piagam saja yang dianugerahkan kepada mereka berdua.

 

Tapi Brigjen TNI Dany Rakca Andalasawan juga mengganjar mereka dengan hadiah dan rekomendasi prajurit TNI berprestasi.

 

Siapa Yusri yang disergap Serma Eko dan Sertu Efendi itu?.

 

Yusri memang cuma pria tua biasa. Tapi dia bukan orang sembarangan.

 

Ia adalah koruptor kakap yang sudah selama 8 tahun diburu intel-intel dari Kejaksaan Agung RI karena mendadak raib setelah divonis hukuman kurungan penjara selama 15 tahun terkait perkara korupsi dan pencucian uang penyelewengan BBM milik PT Pertamina.

 

Kasus korupsi Yusri terungkap setelah terbongkarnya rekening gendut yang dimiliki Niwen Khaeriyah senilai Rp1,3 triliun.

 

Memang, Serma Eko dan Sertu Efendi enggak cuma berdua meringkus buronan tikus berdasi itu. Tapi bareng sama 7 intel dari Kejaksaan Agung yang dipimpin Komandan Satgas DPO Kejagung, Fadli.

 

Jadi ceritanya, intel Kejagung berhasil mengendus lokasi persembunyian Yusri di Desa Lipat Kain.

 

Lalu, mereka bergerak dari Jakarta ke lokasi bersama Serma Eko Riadi dan Sertu Efendi Samosir.

 

Yusri diringkus saat duduk santai merokok di kedai gubuk di tepi jalan. Pria 65 tahun dia bukan niat mau jajan, tapi cuma numpang berteduh karena si tikus berdasi itu kehujanan ketika dalam perjalanan menggunakan sepeda motor menuju Pekanbaru. (viva).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *