INVOCAVIT.COM, JAKARTA- Mantan Kabreskrim Polri Komjen (Purn) Susno Duadji (POTO) mengaku mendapatkan teror dari oknum polisi.
Susno Duadji menduga oknum polisi tersebut meneror karena ia kerap berbicara dan menganalisis kasus pembunuhan Brigadir J yang menyeret nama Irjen Ferdy Sambo.
Susno mengaku oknum polisi tersebut mendatangi tempat usaha pertambangan anaknya di Lahat.
Setelah itu, dia langsung menghubungi Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto untuk menkonfirmasi soal hal tersebut.
Susno mengatakan bahwa Komjen Agus menegaskan tidak pernah mengirimkan anggotanya ke sana.
“Wah, liar itu, Bang,” ujar Susno menirukan suara Komjen Agus, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (25/8/2022).
Susno bercerita, oknum polisi tersebut mendatangi usaha pertambangan anaknya pada 16 Agustus 2022.
Mereka menggunakan mobil dinas dengan pelat nomor Jakarta dan ada pula mobil Indonesia Automatic Fingerprint System atau Inafis.
Susno menilai kedatangan para polisi itu tidak lain hanya untuk meneror terlebih mereka juga tidak bisa menunjukkan surat tugasnya.
Dia menduga oknum tersebut berasal dari kelompok polisi yang tidak juga dirinya bicara soal kasus yang menjerat Ferdy Sambo.
Menurutnya, mereka mungkin mau memintanya agar diam.
Namun, Susno menegaskan bahwa ia tidak takut dan akan terus berbicara mengenai kasus tersebut.
Lebih lanjut, Susno yang telah berkarir sebagai polisi selama 35 tahun mengaku tahu betul mana yang direkayasa atau tidak.
Saat masih menjadi polisi, Susno mengaku telah banyak menangkap orang serta menjadi korban rekayasa penangkapan atas tuduhan korupsi.
Dalam kasus Brigadir J ini, Susno menegaskan akan terus berbicara karena rekayasanya telah menghilangkan nyawa seseorang.(mo)